Minggu, 02 Februari 2014

izin share atikel 

 

Melupakan Mantan Pacar

"Ce, yapa seh nglupano mantan pacar? " (yang nanya orang Surabaya).
"Ci, gimana sih nglupain mantan pacar?"
"Gimana sih kak caranya nglupain mantan?"

Yah, intinya sih belakangan aku jadi sering ditanya bagaimana caranya melupakan mantan pacar. Jadi supaya tidak berbusa karena berkali-kali menjawab, sebaiknya ditulis aja di sini :)

Ini sih berdasarkan pengalaman pribadi, bukan kebenaran mutlak, tapi aku jamin bisa membantu karena sudah dipraktikkan. Bukan berarti aku sukses sempurna lo ya. Sebaliknya aku pun jatuh dan gagal berkali-kali dalam hal melupakan mantan pacar ini. Tapi toh akhirnya bisa juga dengan kasih karunia Tuhan dan ketaatan! So, let's check it out!

  1. Rekonsiliasi dan restorasi hubungan dengan Tuhan Yesus.
    Menurut pendapat pribadi saya, hubungan pacaran yang diawali dengan kehendak Tuhan (jelas punya visi ke pernikahan dan sudah digumulkan, didoakan, serta dapat konfirmasi dari Tuhan) seharusnya tidak akan berakhir dengan patah hati. Saya sih belum pernah ketemu orang yang patah hati karena dia pacaran di dalam kehendak Tuhan, tidak peduli se-Kristen apapun dirinya. Biasanya orang-orang yang patah hati itu karena pacaran mengikuti hawa nafsu, bukan karena sudah dipergumulkan, didoakan, dan dapet konfirmasi yang jelas dari Tuhan kalau dia bisa pacaran sampe ke pernikahan. Pernikahan dirancang Tuhan bagi kemuliaan-Nya dan sekalipun 'pacaran' tidak disebutkan dalam Alkitab, namun bukan berarti 'pacaran' itu proses hidup yang sama sekali tidak berhubungan dengan Tuhan. Sebaliknya pacaran itu harus dilakukan dalam kehendak Tuhan, karena kita adalah anak-anak Tuhan, milik Tuhan. Hidup kita bukan milik kita sendiri lagi, jadi ketika kita melakukan segala sesuatu atas kehendak diri sendiri, sudah pasti hubungan dengan Tuhan Yesus akan terganggu. Inilah kebenaran yang Tuhan nyatakan ketika aku patah hati. Saat aku patah hati, inilah hal pertama yang Tuhan ingin untuk kulakukan: balik sama Tuhan. Bangun hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan, fokus sama Tuhan.
  2. Jalani proses pemulihan.
    Tidak banyak orang yang mau menjalani proses pemulihan ini, karena rasanya cukup menyakitkan. Putus dengan pacar sudah cukup menyakitkan, apalagi ditambah dengan menjalani proses pemulihan. Selama proses pemulihan, jelas kamu sebaiknya jangan pacaran lagi.
    Di rumah, ketika aku sakit, Mama akan melarang aku beraktivitas dan keluyuran, supaya aku beristirahat. Kadang-kadang juga ga boleh makan gorengan. Ketika aku merasa sudah mendingan, cuma butuh waktu pulih aja, tetap Mama melarangku beraktivitas dan keluyuran, bahkan melarangku makan gorengan sekalipun sudah ga sakit tenggorokan. Menyebalkan sih, tapi terbukti ketika aku jalani proses pemulihanku, pada akhirnya aku bisa benar-benar sembuh.
    Demikian pula ketika kamu patah hati dan terluka, memang sakit sehingga kamu juga nggak pengen pacaran lagi. Tetapi ketika masa-masa sakit itu lewat, ada proses pemulihan yang harus dijalani. Selama proses itu (setahun, dua tahun, atau bertahun-tahun, mesti SABAR!), sebaiknya jangan pacaran lagi. Jangan juga 'deket' sama cowok. "Tapi Ce... Kan udah lama putusnya..." Apakah itu menjamin bahwa kamu benar-benar sudah pulih? Apakah itu berarti kamu benar-benar sudah siap untuk masuk dalam sebuah hubungan yang akan berlanjut ke pernikahan?
    Sebenernya sih aku seringkali terlalu sombong dan menganggap diri sudah cukup pulih, terus deket sama cowok, dan akhirnya patah hati lagi. Sempat pacaran lagi juga tapi toh berakhir sia-sia juga. Aku nggak sabar menjalani proses pemulihan. Akibatnya sangat fatal. Bukan cuma hatiku hancur berkeping-keping, tetapi hubungan pribadiku sama Tuhan jadi berantakan. Doa aja susahnya amit-amit. Please deh, jangan lari dari proses pemulihan, sebaliknya BERSABARLAH. Ayo terus kejar hubungan pribadi sama Tuhan, cari tahu apa yang Tuhan kehendaki dalam hidupmu dan kerjakan! Sambil menjalani proses yang sulit, coba cari tahu apa sih yang sebenarnya Tuhan inginkan dari sebuah pernikahan? Bagaimana itu bisa memuliakan nama Tuhan? Cari tahu kehendak Tuhan. Nggak ada ruginya kok, malah untung! Toh Tuhan sendiri yang bilang. "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33).
    Tuhan tahu kok kita butuh pasangan hidup, hanya orang-orang tertentu yang Dia panggil untuk hidup selibat. Jadi, jangan kuatir. Jalani saja proses pemulihanmu.

  3. Singkirkan segala sesuatu yang mengingatkanmu pada mantan pacar.
    Segala sesuatu itu termasuk komunikasi. Bukan berarti kita harus bermusuhan dengan mantan pacar. Tapi gimana mau melupakan mantan pacar kalau masih terus kontak? "Tapi susah Ce... Sakit Ce... Ndak sanggup aku, Ce...." Bukan berarti aku sanggup lo yaa... Haha... Nggak juga.. Susah banget untuk nggak SMS dia, nggak telepon, nggak liatin fotonya di fb.. S-U-S-A-H. Tapi memang harus dilakukan supaya bisa pulih. Kalau kamu terus kontak sama dia, gimana kamu mau fokus sama Tuhan dan pulih? Jangan juga balas message2nya, angkat teleponnya, bahkan sampe jalan lagi sama dia.... Ekstrimnya sih ya blocking aja semua akses komunikasi. Agak kejam sedikit, tapi memang harus ditega-tegakan. Kalau Pastorku sih bilang, intinya bukan mau musuhan atau apa dengan gak mau kontak sama sekali, tetapi memang kita mesti tegas pada segala sesuatu yang menghalangi fokus kita sama Tuhan.
    "Trus barang-barang dari dia mau diapain Ce?" Kalau aku sih sudah pasti menghapus semua foto dan menyingkirkan semua barang kenangan (baca: dirombeng). Kecuali barang-barang yang berguna kayak jam tangan sih aku nggak singkirkan. Heheee.. Itu juga karena barang tersebut nggak begitu mengingatkanku sama dia, meskipun kalo ditanya ya pasti inget lah siapa yang ngasih, tapi udah gak galau lagi. Nah kalau barang-barang kenangan itu membuatmu galau, ya sebaiknya jangan ada yang disimpan, relakan semuanya untuk disingkirkan, dirombeng, dijual, atau dikasih orang lain. "Tapi sayang Ce... Masa dibuang gitu aja?" yaaah, aku juga ngerasa begitu kok. Untuk beberapa semester lamanya, aku tidur dengan memeluk boneka babi pemberian mantan. Boneka itu HARUS selalu ikut aku pulang-pergi Jakarta-Surabaya tiap akhir semester. Papa sampe geleng-geleng kepala tiap kali melihat boneka itu, soalnya gak guna dan menuh-menuhin koper. Lah gendut begitu. Bulet lagi. Hehe... Butuh waktu sih untuk menyingkirkan si babi itu. Apalagi udah kebiasaan tiap kali tidur pasti memeluk babi pink itu. Sama lah kayak orang kebiasaan meluk guling. Tapi toh akhirnya dengan kemauan yang kuat dan fokus yang makin tertuju sama Tuhan, aku berhasil tidur tanpa si babi pink! Intinya sih, aku berhasil melupakan mantan pacar! YEY!! \(^-^)/

  4. FOKUS sama Tuhan dan apa yang Dia inginkan dalam hidupmu.
    Akan ada saatnya kamu kesepian karena tadinya punya seseorang, sekarang jomblo merana. Rasanya lebih sepi dari hari raya Nyepi :p
    Hehe.. Sulit jelasinnya. Yang jelas kalau kamu pernah patah hati pasti ngerti lah... Nggak enak banget. Sudah ga keinget-inget si mantan pacar juga masih tetep aja kerasa sepi. Sudah punya temen segudang juga masih aja galau karena menjomblo. Yah, itu memang salah satu efek samping patah hati yang kayaknya nggak ilang-ilang. Berdasarkan pengalaman sih obatnya cuma FOKUS sama Tuhan dan kehendak-Nya. Rasa kesepian itu terobati cuma saat aku lagi fokus sama Tuhan dan bener-bener cari kehendak Tuhan.
    Aku pernah kok jatuh, nggak lagi fokus, nggak lagi cari tahu apa yang Dia kehendaki. Hasilnya? Menyakitkan. Penuh penyesalan banget lah. Ujung-ujungnya jadi berdosa, lalu mengeluh. "Kenapa dulu pacaran? Kenapa kok aku bisa begitu bodohnya? Kenapaaaaa.. Kenaaaaaappaaaaaaaa???" Frustasi kan? Jadi ya please, jangan sampe ga fokus lagi sama Tuhan!!
  5. Miliki seorang partner doa.
    Ini sih minta aja sama Tuhan, pasti langsung dikasih. Awalnya tuh aku minta partner doa gara-gara baca Becoming The Woman God Wants Me To Be. Di buku itu ditulis tentang betapa pentingnya punya partner doa. Beberapa bulan setelah putus, aku dapet seorang partner doa yang bener-bener setia mendoakanku sampe hari ini. Dia gak segan-segan lo mengatakan betapa bodohnya aku saat tahu bahwa aku dengan gampang buka hati buat cowok lain tanpa nyari kehendak Tuhan terlebih dahulu. Nah ini baru partner doa sejati! Nggak cuma doa, dengerin curhatan, tapi juga berani menegur. Thanks God, dia nggak menghakimi. Justru waktu tahu aku jatuh, dia cuma bilang, "Sakit kan, Nov? Makanya jangan diulangi lagi." Trus dia peluk dan doain aku, ada mercy yang ditunjukkan. Itu mengharukan., tapi aku lebih terharu lagi waktu tahu bahwa di saat dia mengalami masa-masa yang kering sama Tuhan, dia masih setia doain aku. Justru dia bilang, aku-lah alasan kenapa dia terus berdoa meskipun rasanya tuh kering banget. WOW! Untuk partner doa ini, syaratnya wajib: harus sejenis! Kalo lawan jenis sih ya gak doa lah... yang terjadi malah.... you know!!
    And of course, doain juga partner doamu dengan setia. Buat aku, dia juga orang penting yang harus masuk list prayer-request-ku tiap hari.

  6. Selalu bangkit lagi.
    Tuhan bilang, tujuh kali orang benar jatuh, tapi dia selalu bangkit lagi. Waktu baca ayat ini (sorry ya lupa di mana alamatnya), aku cukup terkejut. Orang benar? Jatuh? Sampe tujuh kali (jatuh dengan sukses sempurna dong!)? WOW!! Siapa sih orang benar ini kalau bukan orang berdosa yang sudah ditebus Tuhan dan sekarang tinggal dalam kasih Tuhan sehingga dia bisa selalu bangkit? Bangkitlaaaaaah!!! Jatuh berkali-kali gapapa, jangan putus asa! BANGKIT!!!! Tapi bukan berarti you selalu punya excuse untuk jatuh dengan berkata, "Kan ntar bisa bangkit lagi Ce...." NGGAK!!!! Kamu tidak bisa mempermainkan Tuhan!!! Ingat itu!!!
  7. Miliki PRINSIP pacaran dan pernikahan yang BENAR, sesuai FIRMAN.
    Ini sih butuh waktu dan proses untuk bener-bener belajar dan cari tahu yang Tuhan kehendaki dalam pernikahan dan pacaran itu apa. Kenapa sih penting untuk memiliki prinsip yang benar? Ya supaya jangan jatuh lagi dan bener-bener bisa mengikuti kehendak Tuhan, bisa membiarkan Tuhan yang menulis cerita cinta kita, jadi bisa memberkati orang lain dan memulian nama Tuhan juga. Dengan demikian patah hati juga nggak usah diulangi lagi kan? ;)
Oke, sekian dulu. Ntar kalau ada yang tiba-tiba keinget lagi, pasti aku tambahin jadi no 8,9,10 dst. Hehe... Tapi sejauh ini itu yang kuingat dan terbukti berhasil. Semoga bisa jadi berkat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar